Bruno Tubarão: Winger Brasil Serbabisa di Persija (2025)

Bruno Tubarão

Bruno Tubarão: Winger Brasil Serbabisa di Persija

Resmi Jadi Pemain Asing ke-11 Persija

Pada 19 Agustus 2025, Persija Jakarta resmi memperkenalkan Bruno Nunes de Barros alias Bruno Tubarão sebagai pemain asing ke-11 di skuad Mauricio Souza untuk musim 2025/2026. Ia menjadi amunisi terakhir yang menyempurnakan Brazil Connection di tubuh Macan Kemayoran.

Karier Stabil dan Pengalaman Serie A Brasil

Bruno Tubarão memulai karier profesionalnya di Cabofriense (2015–2018), disusul beberapa klub Brasil seperti Sampaio-RJ, Boa Esporte, hingga Red Bull Brasil. Namun puncak kariernya adalah bersama Red Bull Bragantino (2019–2023) di Serie A Brasil. Setelah itu ia sempat memperkuat Vasco da Gama, Atlético Goianiense, dan Ceará SC sebelum menerima tawaran bermain di Persija.

Fleksibilitas Posisi dan Statistik Menarik

Tubanão dikenal sebagai pemain serbabisa—bisa bermain sebagai winger kanan, bek kanan, maupun gelandang serang. Dalam 264 pertandingan profesional, ia mencetak 14 gol dan 13 assist. Kecepatan, stamina, dan kemampuan baca permainan menjadi kekuatan utamanya.

Ambisi Besar: Bawa Persija Juara

Usai diperkenalkan, Bruno tak menutup rasa antusiasmenya: “Saya siap menghadapi tantangan bersama Persija, dan tidak sabar berlatih dengan rekan-rekan baru saya,” ujarnya. Ia menegaskan ambisinya ingin menjadi bagian penting di tim dan menjuarai liga.

Nomor Punggung Bermakna: 88

Bruno mengenakan nomor punggung 88, yang disebut-sebut punya simbol semangat dan tekad. Ia juga siap dimainkan dalam posisi apa pun sesuai kebutuhan tim.


Ringkasan Cepat

Aspek Detail
Status Pemain asing ke-11 Persija Jakarta
Karier Sebelumnya Cabofriense, Red Bull Bragantino, dan lainnya
Posisi & Statistik Serbabisa, 264 laga, 14 gol, 13 assist
Ambisi Bersama Persija Siap bantu tim juara, cepat adaptasi
Nomor Punggung 88 — simbol tekad dan semangat tinggi

Filippo Terracciano Akan Tinggalkan AC Milan? (2025)

Filippo Terracciano

Filippo Terracciano Akan Tinggalkan AC Milan dan Menuju Cremonese? Lompatan Besar Bek Muda Rossoneri

Bek serba bisa AC Milan, Filippo Terracciano (22), dilaporkan akan meninggalkan San Siro setelah dua tahun di Milan. Pemain jebolan Verona ini dikabarkan hampir resmi bergabung dengan Cremonese, klub promosi Serie A, dengan status pinjaman satu musim penuh dan opsi pembelian permanen jika klub sukses bertahan.

Latar Belakang & Alasan Kepergian

  • Terracciano didatangkan dari Hellas Verona pada Januari 2024 dengan biaya sekitar €4,5 juta plus bonus €1,5 juta. Namun, sejak pelatih Sergio Conceição mengambil alih, jam bermainnya menurun drastis—hanya 40 menit di 20 laga terakhir Serie A musim lalu.

  • Usia muda dan fleksibilitas posisi membuatnya menarik: bisa bermain sebagai bek kanan, kiri, bek tengah, bahkan gelandang. Meski begitu, ia belum mampu merebut kepercayaan penuh dari starter di Milan.

Cremonese Siap Tampung dengan Skema Tepat

  • Cremonese tertarik merekrut Terracciano dengan status peminjaman. Skema tersebut mencakup opsi maupun kewajiban pembelian jika mereka tetap bertahan di Serie A musim depan. Verona akan mendapat bagian 10% dari hasil penjualan lanjutan sesuai klausul yang tercantum.

  • Klub yang baru promosi ini mencari sosok yang bisa langsung menambah kedalaman tim, dan Terracciano cocok berkat pengalaman Serie A serta performa ketika dipercaya bermain.

Minat dari Klub Lain & Potensi Pinjaman

  • Sebelum Cremonese, beberapa klub seperti Empoli dan Monza sempat menjalin kontak dengan agen Terracciano. Namun, mereka belum melanjutkan ke tahap pinjaman penuh karena Milan sempat membutuhkannya saat Krisis bek terjadi.

  • Kebutuhan rotasi bek dan posisi Theo Hernandez atau Davide Calabria sempat membuat Milan mempertimbangkan mempertahankan Terracciano hingga setelah Liga Champions. Namun situasi cedera dan skorsing kini memungkinkan jalan keluar baginya.

Prospek di Cremonese

  • Transfer ini bisa menjadi batu loncatan penting bagi karier Terracciano: mendapatkan menit bermain lebih banyak, kesempatan menunjukkan kematangan, dan melanjutkan proyek pengembangan sebagai pemain Italia yang fleksibel.

  • Di sisi lain, Milan bisa memangkas skuat, memberi ruang bagi talenta muda lain serta memperjelas lini pertahanan menjelang musim yang akan datang.

Kesimpulan

Filippo Terracciano hampir pasti meninggalkan AC Milan dalam bentuk pinjaman ke Cremonese selama satu musim, dengan opsi atau syarat pembelian jika tim tetap bertahan di Serie A. Langkah ini dinilai strategis untuk mendapatkan menit bermain reguler, sementara Milan merampingkan skuad dan memberi kesempatan bagi pemain lain.

Final Penuh Drama: Chelsea vs PSG di Club World Cup 2025

Final FIFA Club World Cup 2025

Final Penuh Drama: Chelsea vs PSG di Club World Cup 2025

Final FIFA Club World Cup 2025 mempertemukan dua tim Eropa bertabur bintang: Chelsea melawan Paris Saint‑Germain. Pertandingan puncak akan digelar di MetLife Stadium, East Rutherford pada 13 Juli 2025, menandai duel perdana dua tim UEFA di final CWC sejak turnamen berganti format.

Latar Belakang & Sejarah

  • Chelsea sudah pernah mengangkat trofi CWC pada 2021 dan kini tampil sebagai juara Grup D serta menyingkirkan Fluminense 2‑0 di semifinal .

  • PSG menjalani musim fenomenal—juara Ligue 1, Coupe de France, Champions League, dan kini menumbangkan Real Madrid 4‑0 untuk mencapai final.

Strategi & Pemain Kunci

PSG

  • Diarsiteki Luis Enrique, PSG tampil agresif; sayap Hakimi, penyerang Dembélé, dan kreator Ruiz berperan besar.

  • Saat lawan Real Madrid, performa kolektif membuat PSG tampil seperti “mesin tak terbendung” .

Chelsea

  • Enzo Maresca mengandalkan kekompakan dan penyelesaian dari pemain debutan seperti João Pedro serta tekanan tinggi.

  • Strateginya sukses menghasilkan clean sheet di semifinal dan performa ofensif yang tajam .

Statistik & Momentum

  • PSG belum kebobolan di semifinal dan mencetak total 10 gol tanpa balas di tiga laga knockout terakhir .

  • Chelsea sempurna di babak knockout, menjaga konsistensi defensif dan efektivitas serangan .

Faktor Penentu

  1. Taktik & kekuatan sayap: PSG unggul agresi sayap, Chelsea harus ekstra disiplin di flank.

  2. Stamina & rotasi: Final penuh tekanan; pengelolaan tenaga jadi kunci.

  3. Mental dan pengalaman: Chelsea punya sejarah di final CWC; PSG ingin sempurnakan quadruple musim ini.

Kesimpulan

Final Chelsea vs PSG bakal jadi duel strategi, taktik, dan mentalitas. PSG tampil ideal sebagai favorit dengan performa mesin, namun Chelsea bisa menyulitkan dengan variasi serangan dan pengalaman mereka. Ini bukan hanya soal gelar—bagaimana salah satu dari dua raksasa Eropa ini akan melegenda.

FC Porto vs Al Ahly 4–4: Drama 8 Gol (2025)

FC Porto

FC Porto vs Al Ahly 4–4: Drama 8 Gol dalam Laga Grup Club World Cup

Pertandingan Grup A FIFA Club World Cup 2025 antara FC Porto dan Al Ahly berlangsung sangat dramatis dan menghasilkan skor imbang 4–4. Laga ini tidak hanya memanjakan mata, tapi juga memastikan kedua tim gagal lolos ke babak selanjutnya.

Wessam Abou Ali Bersinar untuk Al Ahly

Striker Wessam Abou Ali tampil luar biasa dan mencetak hat-trick, membuka keran gol di menit ke-15 lewat finishing tenang dan menambah dari titik penalti sebelum jeda. Abou Ali juga mencetak gol ke-3 hanya satu menit setelah Porto menyamakan skor.

Balasan Consisten dari Porto

Porto tak mau kalah dan selalu bangkit tiap kali tertinggal:

  • Rodrigo Mora menyamakan skor lewat aksi individu menakjubkan (menit 23)

  • William Gomes menyamakan jadi 2–2 usai babak kedua dimulai

  • Samu Aghehowa menyamakan kedudukan jadi 3–3 tak lama setelah itu

  • Pepe, veteran berpengalaman, mencetak gol penyeimbang 4–4 di menit ke-89 dengan tembakan keras dari luar kotak penalti.

Hasil & Implikasi

  • Laga berakhir imbang 4–4, tapi kedua tim tetap tereliminasi karena Inter Miami dan Palmeiras sama-sama meraih satu poin lainnya.

  • Statistik menunjukkan pertandingan tersebut berlangsung sangat terbuka dan menyerang, tanpa fokus pada pertahanan—ini membuat laga berakhir dengan total delapan gol.

Reaksi dan Catatan Pelatih

Pelatih Jose Riveiro (Al Ahly) menyesal tim gagal maju meski sudah menunjukkan keinginan yang kuat untuk menang. Sementara Porto juga tampil impresif meski akhirnya harus pulang tanpa kemenangan dan hasil imbang tersebut memberi “pil pahit” untuk semua pihak.

Cristiano Ronaldo Cetak Gol Penentu (2025)

Cristiano Ronaldo Cetak Gol Penentu

Cristiano Ronaldo Cetak Gol Penentu, Portugal Taklukkan Jerman dalam Laga Sengit

Cristiano Ronaldo kembali membuktikan dirinya sebagai penentu dalam laga-laga besar. Dalam pertandingan yang mempertemukan Portugal melawan Jerman semalam, bintang berusia 39 tahun itu mencetak gol kemenangan yang membawa Portugal meraih tiga poin penting di ajang UEFA Nations League A.

Laga Penuh Ketegangan di Tengah Atmosfer Panas

Pertandingan antara Portugal dan Jerman berlangsung dalam tempo tinggi sejak menit pertama. Kedua tim sama-sama tampil menyerang, menciptakan peluang-peluang berbahaya di masing-masing sisi. Namun, penyelesaian akhir dan solidnya pertahanan membuat laga tetap ketat hingga babak kedua.

Saat pertandingan tampak akan berakhir imbang, Cristiano Ronaldo muncul sebagai pembeda. Melalui pergerakan cerdas dan penyelesaian dingin di depan gawang, ia mencetak gol di menit akhir yang memastikan kemenangan 1-0 untuk Portugal.

Ronaldo Masih Jadi Andalan Tak Tergantikan

Meski usianya tak lagi muda, Ronaldo terus menunjukkan bahwa dirinya masih menjadi tulang punggung tim nasional. Gol yang ia ciptakan kali ini bukan hanya menunjukkan teknik luar biasa, tapi juga mentalitas tinggi untuk terus membawa negaranya menang di level tertinggi.

Pelatih Portugal pun memberikan pujian atas kepemimpinan dan kontribusi nyata sang kapten. Kehadiran Ronaldo di lapangan terbukti memberi dampak psikologis positif bagi rekan-rekan satu timnya.

Implikasi Kemenangan Ini bagi Portugal

Dengan kemenangan atas Jerman, Portugal mengamankan posisi penting dalam klasemen grup UEFA Nations League A. Tambahan tiga poin membuat peluang mereka untuk melaju ke babak selanjutnya semakin terbuka lebar.

Lebih dari sekadar kemenangan biasa, hasil ini juga menjadi sinyal bahwa Portugal siap bersaing di level Eropa, dengan Ronaldo sebagai simbol semangat dan kualitas yang masih relevan.

Penutup

Cristiano Ronaldo kembali menjadi pahlawan untuk negaranya. Gol penentu yang ia ciptakan ke gawang Jerman bukan hanya membawa Portugal menang, tetapi juga mempertegas bahwa dirinya masih belum habis. Dalam laga sebesar ini, mental dan pengalaman Ronaldo menjadi pembeda nyata—membawa semangat juang Portugal ke puncaknya.

Cedera Leny Yoro: Alasan Ruben Amorim Ingin Tambah Bek Baru

Cedera Leny Yoro

Cedera Leny Yoro: Alasan Ruben Amorim Ingin Tambah Bek Baru di Manchester United

Manchester United kembali menghadapi krisis di lini pertahanan setelah bek muda berbakat, Cedera Leny Yoro, mengalami cedera serius. Situasi ini memaksa manajer Ruben Amorim untuk mempertimbangkan perekrutan bek tengah baru guna menjaga stabilitas tim.

Profil Singkat Leny Yoro

Leny Jean-Luc Yoro, lahir pada 13 November 2005 di Saint-Maurice, Prancis, adalah pemain belakang yang dikenal dengan ketenangan dan kemampuan membaca permainan. Setelah menimba ilmu di akademi Lille, Yoro menembus tim utama dan mencatatkan debut profesionalnya pada usia 16 tahun. Penampilannya yang impresif menarik perhatian Manchester United, yang kemudian merekrutnya pada Juli 2024 dengan nilai transfer sekitar €62 juta. Yoro diberikan nomor punggung 15, melanjutkan warisan bek legendaris Nemanja Vidić.

Cedera yang Menghantui

Sayangnya, karier Yoro di Manchester United belum berjalan mulus. Dalam pertandingan pramusim melawan Arsenal pada Juli 2024, Yoro mengalami cedera metatarsal yang memaksanya menjalani operasi dan absen selama tiga bulan. Setelah melalui proses rehabilitasi, ia kembali berlatih pada Oktober 2024 dan mulai tampil reguler di tim utama.

Namun, pada Mei 2025, dalam laga melawan West Ham United, Yoro kembali mengalami cedera pada kaki yang sama. Ia terlihat emosional saat meninggalkan lapangan, menimbulkan kekhawatiran akan absennya dalam waktu yang cukup lama.

Krisis di Lini Pertahanan

Cedera Yoro menambah daftar panjang pemain belakang Manchester United yang harus menepi. Sebelumnya, Lisandro Martinez, Matthijs de Ligt, dan Ayden Heaven juga mengalami cedera, membuat opsi di lini belakang semakin terbatas. Situasi ini menjadi tantangan besar bagi Amorim, terutama menjelang final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur.

Amorim: Perlu Tambahan Bek Tengah

Dalam konferensi pers menjelang final, Amorim menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi lini belakang tim. Ia menekankan pentingnya memiliki kedalaman skuad yang memadai untuk menghadapi jadwal padat dan kompetisi yang ketat. Amorim juga mengindikasikan bahwa klub perlu mencari bek tengah baru untuk memperkuat pertahanan.

Target Transfer: Matthijs de Ligt

Salah satu nama yang dikaitkan dengan Manchester United adalah Matthijs de Ligt dari Bayern Munich. Bek asal Belanda ini sebelumnya pernah menjadi incaran United sebelum akhirnya bergabung dengan Juventus dan kemudian Bayern. Dengan situasi di Bayern yang kurang menguntungkan bagi De Ligt, United melihat peluang untuk merekrutnya sebagai solusi jangka panjang di lini pertahanan.

Dampak Jangka Panjang

Cedera berulang yang dialami Yoro menimbulkan pertanyaan tentang daya tahan fisiknya dalam menghadapi intensitas kompetisi di Premier League. Meskipun masih muda dan memiliki potensi besar, United perlu mempertimbangkan strategi rotasi dan manajemen beban kerja pemain untuk mencegah cedera serupa di masa depan.

Kesimpulan

Cedera Leny Yoro menjadi pukulan berat bagi Manchester United, terutama dalam persiapan menghadapi final Liga Europa. Krisis di lini pertahanan memaksa Ruben Amorim untuk mencari solusi cepat, termasuk kemungkinan merekrut bek tengah baru seperti Matthijs de Ligt. Keputusan ini penting untuk memastikan stabilitas tim dan menjaga peluang meraih trofi di akhir musim.

Barcelona Kalahkan Trabzonspor di Final UEFA Youth League 2025

Barcelona

Barcelona Kalahkan Trabzonspor di Final UEFA Youth League 2025: Dominasi Generasi Muda La Masia

FC Barcelona U-19 menegaskan dominasi akademi mereka dengan meraih kemenangan gemilang atas Trabzonspor U-19 di final UEFA Youth League 2025. Dalam laga yang digelar di Colovray Sports Centre, Nyon, Swiss, tim muda Barcelona tampil luar biasa dan sukses menundukkan wakil Turki dengan skor telak 4-1.

Kemenangan ini bukan hanya memastikan gelar ketiga bagi klub asal Catalunya di kompetisi elite muda Eropa itu, tetapi juga menjadi penegas bahwa sistem pembinaan pemain muda La Masia masih menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Babak Pertama: Barca Langsung Tancap Gas

Pertandingan dimulai dengan tempo cepat, dan Barcelona langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal. Tekanan tinggi dan permainan kombinasi cepat membuat Trabzonspor kesulitan mengembangkan permainan. Hasilnya, menit ke-10, Ibrahim Diarra berhasil membuka keunggulan untuk Barcelona. Penyerang muda ini memanfaatkan celah di lini belakang lawan dan melepaskan tembakan keras yang tidak mampu dihalau penjaga gawang Trabzonspor.

Tak butuh waktu lama untuk menggandakan keunggulan. Pada menit ke-19, Andrés Cuenca berhasil menyambar bola muntah hasil tendangan sudut dan mencetak gol kedua untuk Barca. Dominasi klub Spanyol semakin terlihat jelas, dengan penguasaan bola dan variasi serangan yang membuat Trabzonspor hanya bisa bertahan.

Babak Kedua: Barcelona Tak Terbendung

Memasuki babak kedua, Barcelona tidak mengendurkan tekanan. Hugo Alba, sang kapten tim yang juga menjadi tulang punggung di lini tengah, menambah keunggulan pada menit ke-57 melalui penyelesaian klinis usai menerima umpan terobosan dari Diarra.

Selanjutnya, Ibrahim Diarra kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-68, mencetak gol keduanya dalam pertandingan ini. Aksi individunya melewati dua bek Trabzonspor menjadi sorotan, sebelum menutupnya dengan sepakan akurat ke sudut gawang.

Trabzonspor baru bisa membalas pada menit ke-88 melalui Bican Tibukoğlu, yang memanfaatkan kesalahan koordinasi di lini belakang Barcelona. Namun gol ini hanya bersifat kosmetik karena secara keseluruhan, laga sudah sepenuhnya dikuasai oleh Barcelona.

Statistik Menunjukkan Kelas Barca

Jika melihat statistik pertandingan, Barcelona menguasai 64% penguasaan bola, menciptakan 13 tembakan tepat sasaran, dan melakukan 518 operan sukses sepanjang laga. Sebaliknya, Trabzonspor hanya mampu melepaskan 4 tembakan tepat sasaran dan bertahan hampir sepanjang pertandingan.

Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa filosofi permainan tiki-taka dan pembinaan jangka panjang di akademi La Masia masih berjalan efektif. Para pemain muda Barca menunjukkan kematangan taktik, kecerdasan posisi, serta teknik individu yang mumpuni.

Triplete untuk Tim Juvenil A

Yang membuat kemenangan ini semakin istimewa adalah fakta bahwa tim Juvenil A Barcelona, yang diasuh oleh Juliano Belletti, berhasil meraih treble musim ini — Liga, Copa del Rey, dan UEFA Youth League. Ini adalah prestasi luar biasa yang menunjukkan sinergi sempurna antara pelatih, pemain, dan sistem pengembangan bakat di klub.

Belletti, yang merupakan mantan bek Barcelona dan pencetak gol kemenangan di final Liga Champions 2006, kini menunjukkan kualitas sebagai pelatih dengan membawa para pemain muda meraih prestasi besar. Ia berhasil menanamkan mental juara dan taktik yang solid pada anak-anak asuhnya.

Bintang Pertandingan: Ibrahim Diarra

Nama yang paling bersinar dalam laga ini tentu saja Ibrahim Diarra. Dengan torehan dua gol dan satu assist, ia menjadi sosok kunci kemenangan Barcelona. Penyerang asal Mali ini menunjukkan kecepatan, kekuatan fisik, dan insting gol yang luar biasa. Banyak pihak memprediksi bahwa masa depannya di tim utama Barcelona hanya tinggal menunggu waktu.

Selain Diarra, nama-nama seperti Hugo Alba, Andrés Cuenca, dan kiper Adrián González juga tampil menonjol. Keberhasilan tim ini tidak lepas dari kekompakan tim secara keseluruhan dan kedalaman skuad yang merata.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Kemenangan ini tentu menjadi modal berharga bagi para pemain muda Barcelona untuk melangkah ke jenjang profesional. Namun, jalan ke tim utama tidaklah mudah. Mereka harus mampu bersaing dengan pemain bintang dan membuktikan bahwa mereka layak mendapat tempat.

Barcelona sendiri sudah dikenal sebagai klub yang memberikan banyak kesempatan kepada pemain muda. Nama-nama seperti Gavi, Lamine Yamal, hingga Ansu Fati adalah contoh keberhasilan sistem ini. Dengan munculnya generasi baru seperti Diarra dan Alba, masa depan klub tampaknya berada di tangan yang tepat.

Di sisi lain, Trabzonspor patut mendapatkan apresiasi karena berhasil menembus final. Sebagai klub non-unggulan di kancah Eropa, capaian mereka menjadi runner-up UEFA Youth League adalah pencapaian luar biasa. Ini menunjukkan bahwa pembinaan usia muda di Turki juga mengalami perkembangan pesat.

Reaksi dan Komentar Pasca Laga

Setelah pertandingan, pelatih Juliano Belletti menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh tim. Dalam konferensi pers, ia mengatakan, “Kami bekerja sangat keras sepanjang musim. Para pemain ini layak mendapatkan semua pujian karena mereka bermain dengan hati dan penuh dedikasi.”

Sementara itu, Ibrahim Diarra menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pelatih dan rekan-rekannya. “Saya hanya menjalankan tugas saya. Gol dan assist itu hasil kerja sama tim. Kami semua ingin menuliskan sejarah dan kami berhasil melakukannya,” ujarnya dengan rendah hati.

Di media sosial, para fans Barcelona menyambut kemenangan ini dengan antusias. Banyak yang melihat kesuksesan tim muda ini sebagai sinyal positif bagi masa depan klub utama yang sedang dalam fase regenerasi.

Kesimpulan

Kemenangan Barcelona atas Trabzonspor di final UEFA Youth League 2025 tidak hanya menjadi bukti superioritas akademi La Masia, tetapi juga sinyal bahwa masa depan cerah tengah dipersiapkan. Para pemain muda ini menunjukkan kualitas luar biasa dalam hal teknik, kerja sama tim, dan mental bertanding.

Dengan keberhasilan meraih treble di level usia muda, FC Barcelona tampaknya akan kembali menjadi kekuatan dominan di Eropa dalam beberapa tahun ke depan. Generasi baru ini siap menorehkan sejarah baru bagi klub raksasa Catalan tersebut.

Cole Palmer Menurun, Chelsea Hilang Harapan Finis Empat Besar?!

Cole Palmer Menurun, Chelsea Hilang Harapan Finis Empat Besar?! - loginni.com

Cole Palmer Menurun, Chelsea Hilang Harapan Finis Empat Besar?! Saat Chelsea menghadapi Leicester City di pekan ke-28 Premier League, Cole Palmer gagal mencetak gol dari titik penalti. Ini menjadi kegagalan pertamanya setelah 12 kali berhasil, dan dia juga mengakhiri rekor 100% sukses penalti terbaik dalam sejarah kompetisi tersebut.

Marc Cucurella mencetak gol di menit ke-60 untuk membawa Chelsea menang tipis 1-0. Namun, kemenangan ini bisa lebih meyakinkan jika Palmer tidak melewatkan penalti di menit ke-22. Kiper Leicester, Mads Hermansen, dengan mudah menangkap tendangannya yang tidak bertenaga.

Hasilnya membuat Chelsea naik ke peringkat empat dengan 49 poin, hanya dua poin di bawah Nottingham Forest yang berada di posisi ketiga. Namun, mereka masih jauh dari tiket Liga Champions karena mereka hanya berselisih tujuh poin dari Fulham yang berada di peringkat sepuluh.

Performa Palmer yang Menurun

Palmer, yang menjadi bintang Chelsea musim ini, kurang meyakinkan dalam beberapa pekan terakhir. Pada 14 Januari, pemain berusia 22 tahun itu mencetak gol terakhir. Sejak itu, ia belum mencetak gol atau assist dalam sembilan penampilannya.

Situasi menjadi lebih buruk karena Nicolas Jackson dan Noni Madueke, yang baru dijadwalkan kembali bulan depan, tidak hadir. Dalam sembilan pertandingan terakhir, Chelsea kalah empat kali dan kesulitan mencetak gol tanpa Palmer.

Pelatih Enzo Maresca pasti khawatir dengan kinerja Palmer, terutama karena timnya masih harus menghadapi tantangan berat selama sisa musim ini.

Tantangan Berat di Sisa Musim

Palmer, yang menjadi bintang Chelsea musim ini, kurang meyakinkan dalam beberapa pekan terakhir. Pada 14 Januari, pemain berusia 22 tahun itu mencetak gol terakhir. Sejak itu, ia belum mencetak gol atau assist dalam sembilan penampilannya.

Situasi menjadi lebih buruk karena Nicolas Jackson dan Noni Madueke, yang baru dijadwalkan kembali bulan depan, tidak hadir. Dalam sembilan pertandingan terakhir, Chelsea kalah empat kali dan kesulitan mencetak gol tanpa Palmer.

Pelatih Enzo Maresca pasti khawatir dengan kinerja Palmer, terutama karena timnya masih harus menghadapi tantangan berat selama sisa musim ini.

Peluang Chelsea ke Liga Champions

Meskipun Chelsea masih memiliki kemungkinan besar untuk lolos ke Liga Champions saat ini, mereka harus memperoleh poin secara konsisten, terutama dalam pertandingan yang sulit di masa depan.

Meskipun kegagalan Palmer untuk melakukan penalti mungkin hanya peristiwa kecil, itu bisa menjadi peringatan bagi Chelsea. Jika tim ini ingin mencapai target musim ini, semua pemain harus berkontribusi, terutama di lini depan.

Dalam keadaan saat ini, Chelsea harus berusaha keras untuk menghindari kehilangan momentum di akhir musim. Kembalinya Palmer dan pemain penting lainnya akan sangat penting untuk keberhasilan mereka.

Victor Osimhen Harus Potong Gaji Jika Mau Gabung Manchester United

Victor Osimhen Harus Potong Gaji Jika Mau Gabung Manchester United - loginni.com

Loginni.com – Victor Osimhen Harus Potong Gaji Jika Mau Gabung Manchester United. Ada informasi menarik tentang pencarian striker Manchester United yang baru. Victor Osimhen, striker Napoli, harus berkorban jika ia ingin bergabung dengan Reds.

Sebagai rahasia umum, Manchester United terus mencari striker baru. Setelah penampilan Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee di bawah standar, mereka membutuhkan mesin gol yang teruji.

MU sudah memiliki beberapa striker yang dianggap cocok untuk tim mereka. Salah satunya adalah Victor Osimhen, striker Napoli yang saat ini bermain untuk Galatasaray sebagai pemain pinjaman.

Sebuah laporan dari GiveMeSports menyatakan bahwa transfer Osimhen kemungkinan besar tidak akan mudah karena MU meminta penurunan gaji pemain jika dia ingin pindah ke Inggris.

Gaji Kemahalan

Laporan tersebut menyatakan bahwa Manchester United menghadapi kesulitan untuk mendapatkan Osimhen karena kondisi gajinya saat ini.

Saat ini, striker Timnas Nigeria itu dilaporkan menerima sekitar 250 ribu pound sterling per pekan. Namun, slot gaji Manchester United tidak mencukupi untuk membayar gaji sebesar itu.

Oleh karena itu, dilaporkan bahwa manajemen MU akan meminta striker untuk menurunkan tuntutan gajinya agar mereka dapat merekrutnya di musim panas.

Harga Mahal

Laporan tersebut menyatakan bahwa Manchester United menghadapi kesulitan untuk mendapatkan Osimhen karena kondisi gajinya saat ini.

Saat ini, striker Timnas Nigeria itu dilaporkan menerima sekitar 250 ribu pound sterling per pekan. Namun, slot gaji Manchester United tidak mencukupi untuk membayar gaji sebesar itu.

Oleh karena itu, dilaporkan bahwa manajemen MU akan meminta striker untuk menurunkan tuntutan gajinya agar mereka dapat merekrutnya di musim panas.

Pesaing Berat

Sebuah laporan menyebutkan bahwa Manchester United memiliki persaingan sengit untuk mendapatkan jasa Osimhen.

Sang striker juga menjadi perhatian Chelsea di musim panas nanti.

Mau Dean Huijsen, MU Harus Bayar Segini ke Bournemouth

Mau Dean Huijsen, MU Harus Bayar Segini ke Bournemouth - loginni.com

Loginni.com – Mau Dean Huijsen, MU Harus Bayar Segini ke Bournemouth. Setelah Bournemouth membeli Dean Huijsen dengan harga yang sangat tinggi, upaya Manchester United untuk mendaratkan sang bek amusim panas nanti tampaknya akan sangat sulit.

Huijsen baru saja direkrut Bournemouth dari Juventus pada musim panas tahun lalu, dan dia adalah pemain baru di skuad Cherries.

Namun, bek asal Spanyol itu cepat berkembang di lini pertahanan The Cherries, dan sekarang menjadi andalan Andoni Iraola di pertahanan Bournemouth.

Dilaporkan bahwa Manchester United sangat terkesan dengan penampilan sang bek dan berniat untuk mendatangkannya di musim panas nanti, tetapi The Sun menyatakan bahwa transfer ini akan sulit terjadi.

Ogah Dilepas

Sebuah laporan mengatakan Bournemouth tidak tertarik untuk melepaskan Huijsen saat ini.

Mereka menganggap pemain berusia 19 tahun itu penting bagi tim mereka. Dianggap sangat penting untuk memperkuat pertahanan Cherries.

Karena itu, Iraola telah meminta manajemen Cherries untuk menolak semua tawaran yang diberikan kepada sang bek.

Bisa Ditebus

Meskipun Bournemouth tidak ingin menjual Huijsen, MU dikabarkan masih bisa mendapatkan bek tersebut.

Dalam kontrak Huijsen ada klausul yang memungkinkan Setan Merah untuk melindungi rilis. Untuk mendapatkan jasa sang bek, mereka hanya perlu membayar sekitar 55 juta pound sterling.

Namun, keuangan MU belakangan ini dilaporkan buruk, jadi mereka diragukan bisa membayar klausul rilis bek.

Pesaing

Dilaporkan bahwa Manchester United bukan satu-satunya tim yang berminat pada jasa Huijsen.

Bek Timnas Spanyol U-21 tersebut juga dilaporkan kesengsem oleh dua rival mereka, Liverpool dan Manchester City.